Selasa, 12 Februari 2013

5 ISTILAH LUCU yang HANYA ADA DI INDONESIA

Di Indonesia, ada banyak hal yang tidak bisa ditemukan di negara lain. Ada beberapa istilah untuk wanita dan pria yang hanya ada di Indonesia.

Apa saja istilah itu? Anda pasti sudah akrab dengan..

Bunga Desa

Ini adalah istilah yang diberikan untuk gadis yang belum menikah. Jika di sebuah desa atau wilayah kecil, ada gadis manis, cantik, kalem dan pemalu, biasanya dia akan diberi predikat Bunga Desa atau Kembang Desa. Biasanya, si Bunga Desa ini jadi bahan incaran para pemuda hingga para duda untuk menjadi pendamping mereka.

Kembang Perawan

Berbeda dengan sebutan Bunga Desa yang hanya diberikan pada sedikit gadis cantik, semua wanita pasti pernah menjadi Kembang Perawan. Kembang perawan adalah istilah yang diberikan pada anak perempuan yang sedang mengalami masa puber. Biasanya, remaja di usia 12 – 14 tahun mendapat julukan Kembang Perawan. Ibarat bunga, sang perawan sedang berkembang untuk menjadi bunga yang cantik.

***

Berbeda dengan istilah untuk wanita yang sangat cantik dan penuh bunga-bunga, kaum pria justru terkenal dengan istilah yang tidak mengenakkan hati (Huftt... T_T). Misalnya...

Buaya Darat

Lelaki.. Buaya Darat, buset aku tertipu lagi.. Anda pernah dengar lagu yang dinyanyikan duo Ratu? Itu adalah gambaran seperti apakah Buaya Darat itu. Buaya darat adalah istilah yang diberikan pada laki-laki yang suka gonta ganti pacar seenaknya. Buaya Darat kalau di luar negeri sana lebih dikenal dengan istilah playboy. Istilah ini sebenarnya sering diprotes, karena sesungguhnya buaya adalah hewan yang setia pada pasangannya. Bahkan warga Betawi memakai roti buaya sebagai seserahan lamaran.

Hidung Belang

Hampir mirip dengan Buaya Darat, Hidung Belang adalah istilah yang diberikan kepada pria yang suka gonta-ganti pasangan. Mereka biasanya tidak tahan melihat wanita cantik atau seksi. Mereka biasanya akan terang-terangan menggoda dan tidak tahu malu. Istilah ini biasanya berlaku untuk pria yang sudah beristri atau sudah masuk kategori ‘om-om’.

Mata Keranjang

Hampir mirip dengan Buaya Darat dan Hidung Belang, Mata Keranjang adalah istilah yang diberikan pada pria yang tidak bisa menahan nafsu saat melihat wanita. Mereka akan mengumbar rayuan tanpa melihat situasi dan kondisi. Entah siapa yang pertama kali mempopulerkan istilah ini. Yang pasti, pria Mata Keranjang biasanya tidak disukai oleh kaum Hawa.

Itulah beberapa istilah sebutan untuk wanita dan pria. Ada istilah apalagi ya? Silakan share di kolom komentar! 

Jumat, 08 Februari 2013

Dampak Bahasa Alay pada Remaja Bahasa Indonesia bisa punah


- Bahasa adalah kode yang merupakan gabungan fonem sehingga membentuk kata dengan aturan sintaksis untuk membentuk kalimat yang memiliki arti. Bahasa merupakan alat yang sangat tidak memadai untuk berpikir dengan tertib dan untuk melahirkan pendapat (C.P.F.Lecoutere, L. Grootaers). Munculnya bahasa alay merupakan ancaman yang cukup serius pada penggunaan bahasa lisan dan tulis. Terkadang penggunaan bahasa lisan tidak terlalu disorot, karena merupakan bahasa percakapan sehari-hari, meski demikian pada situasi formal penggunaan bahasa lisan yang kurang baik akan menimbulkan kesan kurang baik pada penggunanya. Seseorang terbiasa menggunakan qu,u akan cenderung sulit menggunakan kata saya, anda. Banyak Remaja yang lancar dalam penggunaan bahasa alay, tetapi kesulitan dalam berbahasa Indonesia. Contohnya, mereka lebih nyaman memakai kata Binund (bingung) yang berarti ayah dan ibu, kemudian ada lagi penggunaan kata dimana menjadi dimandose.
[Image: bahasa+alay.jpg]
Bahasa Alay menurut Sahala Saragih, dosen Fakultas Jurnalistik Universitas Padjajaran, merupakan bahasa sandi yang hanya berlaku dalam komunitas mereka. Tentu saja itu tidak mungkin digunakan ke pihak di luar komunitas mereka misalnya guru dan orangtua. Penggunaan bahasa sandi itu menjadi masalah bila digunakan dalam komunikasi massa karena lambang yang mereka pakai tidak dapat dipahami oleh segenap khayalak media massa atau dipakai dalam komunikasi formal secara tertulis.
Sedangkan menurut Irni Ristika[3][3] :
Bahasa alay itu adalah variasi bahasa yang muncul karena adanya komunitas anak-anak remaja/muda. Alay adalah singkatan dari Anak layangan, Alah lebay, Anak layu atau Anak kelayapan yang menghubungkannya dengan anak jarpul (Jarang Pulang). Tapi yang paling terkenal adalah Anak layangan. Dominannya, istilah ini menggambarkan anak yang menganggap dirinya keren secara gaya busananya. Menurut Koentjaraningrat, Alay adalah gejala yang dialami pemuda dan pemudi bangsa Indonesia, yang ingin diakui statusnya di antara teman-temannya. Gejala ini akan mengubah gaya tulisan, dan gaya berpakaian mereka.
Istilah alay hadir setelah di facebook semakin marak penggunaan bahasa tulis yang tak sesuai kaidah bahasa Indonesia oleh remaja. Hingga kini belum ada definisi yang pasti tentang istilah ini, namun bahasa ini kerap dipakai untuk menunjuk bahasa tulis. Dalam bahasa alay bukan bunyi yang dipentingkan tapi variasi tulisan.”
Menurut Koentjaraningrat, alay adalah gejala yang dialami pemuda-pemudi Indonesia yang ingin diakui statusnya. Gejala ini akan mengubah gaya penulisan serta komunikasi secara lisan. Sedangkan bahasa alay menurut Sahala Saragih, dosen Fakultas Jurnalistik. Universitas Padjajaran, merupakan bahasa sandi yang hanya berlaku dalam komunitas mereka. Penggunaan bahasa sandi tersebut menjadi masalah jika digunakan dalam komunikasi massa atau dipakai dalam komunikasi secara tertulis. Dalam ilmu bahasa, bahasa alay termasuk sejenis bahasa diakronik. Yaitu bahasa yang dipakai oleh suatu kelompok dalam kurun waktu tertentu. Ia akan berkembang hanya dalam kurun tertentu. Perkembangan bahasa diakronik ini, tidak hanya penting dipelajari oleh para ahli bahasa, tetapi juga ahli sosial atau mungkin juga politik. Sebab, bahasa merupakan sebuah fenomena sosial. Ia hidup dan berkemban karena fenomena sosial tertentu.
Munculnya SMS (Short Message Service) dirasa menjadi cikal munculnya bahasa tulis yang menyimpang. Bermula dari kata-kata yang disingkat, akhirnya menimbulkan singkatan kata yang menyimpang dari kata yang dimaksud. Munculnya jejaring sosialseperti friendster, facebook, dan twitter, mendorong kian maraknya penggunaan bahasa alay di Indonesia, karena dari jejaring sosial tersebut juga muncul kosakata baru.

Ini adalah gambaran tentang bahasa tulis yang sedang menjadi tren pada remaja Indonesia :

1. Menggunakan angka untuk menggantikan huruf. Contoh: 4ku ciNT4 5 K4moe (Aku cinta kamu).

2. Kapitalisasi yang sangat berantakan. Contoh: IH kAmOE JaHAddd (ih kamu jahat).

3. Menambahkan “x” atau “z” pada akhiran kata atau mengganti beberapa huruf seperti “s” dengan dua huruf tersebut dan menyelipkan huruf-huruf yang tidak perlu serta merusak EYD atau setidaknya bahasa yang masih bisa dibaca. Mengganti huruf “s” dengan “c” sehingga seperti balita berbicara. Contoh:, “xory ya, becok aQ gx bica ikut”.

4. menggunakan singkatan-singkata kata : semangka (semangat kaka), stw (santai wae), otw ( on the way)

5. mengubah huruf vokal atau konsonan menjadi kata yang bernada lebih rendah : semangat – cemungud.

6. Menganti huruf dengan angka maupun tanda-tanda dalam bacaan. Contoh huruf
i diganti !/1 (pap!),

Penggunaan bahasa alay dapat mempersulit penggunanya untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal, di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan dibiasakannya seseorang menggunakan bahasa alay, maka dapat menyulitkan diri sendiri, misalnya dalam membuat tulisan ilmiah seseorang akan kesulitan menulis karena telah terbiasa menggunakan bahasa alay, dan yang lebih memprihatinkan lagi sampai saat ini belum ada yang pernah mencapai nilai sempurna dalam UN (Ujian Nasional) untuk mata pelajaran bahasa Indonesia.


Dampak positif dengan digunakannya bahasa Alay adalah remaja menjadi lebih kreatif. Terlepas dari menganggu atau tidaknya bahasa Alay ini, tidak ada salahnya kita menikmati tiap perubahan atau inovasi bahasa yang muncul. Asalkan dipakai pada situasi yang tepat, media yang tepat dan komunikan yang tepat juga.

Dampak negatif lainnya, dapat mengganggu siapa pun yang membaca dan mendengar kata-kata yang termaksud di dalamnya, karena tidak semua orang mengerti akan maksud dari kata-kata alay tersebut. Terlebih lagi dalam bentuk tulisan, sangat memusingkan dan memerlukan waktu yang lebih banyak untuk memahaminya.

Penggunaan bahasa alay dalam kehidupan sehari – hari ini mempunyai pengaruh negatif bagi kelangsungan bahasa Indonesia. Pengaruh tersebut antara lain sebagai berikut ini :
1. Masyarakat Indonesia tidak mengenal lagi bahasa baku.

2. Masyarakat Indonesia tidak memakai lagi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

3. Masyarakat Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau mempelajarinya karena merasa dirinya telah menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar.

4. Dulu anak – anak kecil bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tapi sekarang anak kecil lebih menggunakan bahasa alay. Misalnya dulu kita memanggil orang tua dengan sebutan ayah atau ibu, tapi sekarang anak kecil memanggil ayah atau ibu dengan sebutan bokap atau nyokap.

5. Penulisan bahasa indonesia menjadi tidak benar. Yang mana pada penulisan bahasa indonesia yang baik dan, hanya huruf awal saja yang diberi huruf kapital, dan tidak ada penggantian huruf menjadi angka dalam sebuah kata ataupun kalimat.”

Jika hal ini terus berlangsung, dikahawatirkan akan menghilangkan budaya berbahasa Indonesia dikalangan remaja bahkan dikalangan anak-anak. Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa remi negara kita dan juga sebagai identitas bangsa.

Melihat dampak yang cukup mencengangkan ini apa yang sebaiknya dilakukan untuk meminimalisir dampak negatif penggunaan bahasa alay ini?

Ø Yang pertama, sebaiknya guru-guru bahasa Indonesia di sekolah lebih menekankan lagi bagaimana cara penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar menurut EYD.

Ø Yang kedua, pada saat berkomunikasi kita harus bisa membedakan dengan siapa kita berbicara, pada situasi formal atau nonformal. Dengan ini kita bisa menyeimbangkan penggunaan bahasa dengan baik agar bahasa alay tidak mendominasi kosakata yang kita miliki.

Ø Yang ketiga, mengurangi kebiasaan mengirim pesan singkat dengan tulisan yang aneh. Seperti singkatan kata yang menjadi “yg”dan bukan “yank”, disamping mudah membacanya akan lebih efisien waktu dan tidak membuat si penerima pesan merasa kebingungan membaca tulisan kita.

Ø Yang keempat, banyak membaca tulisan yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Artinya di dalam buku tersebut terdapat tulisan yang formalitas dan sesuai dengan kaidah yang berlaku. Misalnya wacana, berita, ataupun informasi dalam surat kabar.

Ø Yang kelima, sebaiknya kita rajin membaca KBBI, karena banyak kosakata bahasa Indonesia yang sudah banyak dilupakan. Ini adalah salah satu wujud bangga terhadap bahasa kita.

Kamis, 07 Februari 2013

Arti Pergerakan Mata dan Pengaplikasiannya


  • Pergerakan mata menunjukan apa yang sedang dipikirkan oleh orang tersebut, pergerakan mata cenderung terjadi secara refleks, namun pada beberapa orang yang sudah mengerti arti pergerakan mata dan sudah merencanakan kebohongan, hal ini dapat dimanipulasi olehnya, pergerakan mata bisa bergerak ke
    1. Kanan atas
    2. Kiri atas
    3. Kanan tengah
    4. Kiri tengah
    5. Kanan bawah
    6. Kiri bawah
  • Adanya sumbu vertikal dan horizontal masing masing menjelaskan ke arah manakah pikiran kita
    • Kanan : Hal ini menunjukan bahwa otak kreatif kita berkerja untuk membayangkan, mencari tahu, atau berpikir mengenai hal yang belum pernah ada di masa lalu, ataupun merekayasanya. Oleh karena itu pergerakan ke kanan bisa mengindikasikan bahwa seseorang berpikir untuk mencari jawaban yang baru, bukan yang sebelumnya pernah terjadi di masa lalunya.
    • Kiri : Hal ini menunjukan bahwa otak berkerja untuk mengingat hal yang pernah terjadi di masa lalu kita, pengalaman kita, sesuatu yang ada di dalam memori kita, sehingga pada saat kita berpikir mengenai sejarah atau menyelesaikan persoalan dan rumus matematika, kita cenderung akan mengarahkan ke kiri.
    • Atas : Pergerakan ke atas identik dengan adanya pikiran untuk mengingat kejadian yang terjadi ataupun ingatan yang ada didalam memori kita
    • Tengah : Hal ini berkaitan dengan Audio atau pendengaran kita
    • Bawah : Hal ini berkaitan dengan perasaan atau afektif kita terhadap orang lain
    Oleh karena itu dapat dikaitkan bahwa :
    • Mata bergerak ke Kanan atas : bahwa orang tersebut sedang memikirkan ide ide baru dalam pikirannya, jika dikaitkan dengan berbohong maka contohnya adalah seperti ini : A: "Darimana saja kamu jam segini baru datang ?" B : "Dari taman kota, kemudian belanja di sekitar outlet disana"( menjawab dengan pandangan mata ke arah kanan atas) maka hal ini dapat mengindikasikan bahwa orang ini cenderung berbohong karena dia berusaha mencari jawaban kreatif atas jawaban dari pertanyaan itu.
    • Mata bergerak ke kiri atas : bahwa orang tersebut sedang mengingat kejadian apa yang ada di memori ataupun masa lalunya, jika dikaitkan dengan berbohong maka orang yang menjawab dengan melihat ke kiri atas cenderung jujur karena berusaha mengingat kejadian di memorinya dan yang benar benar terjadi.
    • Mata bergerak ke kiri tengah : Kita akan cenderung melihat ke kiri tengah jika kita berusaha mengingat bagaimana suara dari gajah, harimau, elang, dsb. Hal ini berkaitan dengan bagaimana kita mengingat ingatan suara dari sesuatu di dalam memori kita
    • Mata bergerak ke kiri bawah : Kita akan cenderung merasakan perasaan apa yang ada di diri kita terhadap seseorang , apakah kita mencintai dirinya atau tidak, pada saat berpikir seperti ini kita akan cenderung melihat ke arah kiri bawah.
    Hal diatas tersebut bukan satu satunya indikator pasti, namun harus juga didukung oleh pergerakan tangah, bahu, kepalan tangan, ataupun mikro ekspresi yang terjadi didalam wajah seseorang.

    Sumber: http://id.shvoong.com/

    Rabu, 06 Februari 2013

    LAO ZI (FILSUF CINA KUNO)

    Lao Zi ( Cina : 老 子/ Pinyin : Lǎo Zǐ/ Wade-Giles : Laosi/ juga Lao Tse/ Lao Tu/ Lao-Tzu/ Lao-Tsu/ Laotze/ Lao Zi/ Laocius, dan variasi lainnya) adalah seorang filsuf dari Cina kuno, yang merupakan tokoh sentral dalam Taoisme (dieja "Daoisme"). Lao Zi secara harfiah berarti “Putra Tua”, “Sahabat Tua”, ataupun “Sang Guru Tua, sebutan ini merupakan suatu gelar kecintaan dan penghormatan. Lao Zi dianggap dewa dalam hampir semua Agama yang beraliran Taoisme.

    Menurut legenda, ia dilahirkan tanpa dosa sama sekali oleh sebuah meteor, dan dikandung oleh ibunya selama delapan puluh dua tahun. Pekerjaannya adalah pemelihara arsip, dan dengan pekerjaannya itu ia hidup secara sederhana dan tidak banyak tuntutan. Kepribadiannya hampir seluruhnya didasarkan pada sebuah buku kecil yang dianggap ditulis olehnya sendiri. Dan dikatakan pula Lao Zi berusia 200 tahun pada akhir hayatnya.

    Taishang Laojun adalah ajaran Lao Zi pada agama Tao, yang merujuk sebagai "Salah Satu Tiga Kemurnian". Riwayat hidupnya tidak banyak terdapat dalam catatan historis, tetapi kewujudannya terbukti dalam catatan historis Tiongkok, Shiji.

    Menurut sejarah Cina, Lao Zi hidup pada abad ke-6 SM. Berbagai sejarawan berpendapat, bahwa Lao Zi ialah sintesis dari beberapa tokoh sejarah, bahwa ia adalah tokoh mitos, atau bahwa ia benar-benar hidup pada abad 4 SM, bersamaan dengan Seratus Sekolah dari Pemikiran dan Kematian.

    Seorang tokoh sentral dalam budaya Cina, baik bangsawan dan masyarakat umum mengklaim Lao Zi dalam garis keturunan mereka. Sepanjang sejarah, pekerjaan Lao Zi telah dianut oleh berbagai anti-gerakan otoriter.

    Menurut kitab Shiji, Lao Zi memiliki nama asli Lier (李耳; pinyin: LĭĚr), nama sopannya Boyang (伯阳), dan nama almarhum kehormatannya Dan (聃). Terdapat segolongan sarjana mengatakan Boyang dan Dan adalah nama sopannya.

    Lao Zi (570-470 SM), dilahirkan di Provinsi Ku (苦县), Chuguo (楚国), sekarang dikenali Provinsi Henan. Ia merupakan ketua pustakawan Chuguo pada zaman dinasti Zhou, dimana pada masa jabatannya, ia banyak mendapat manfaat dengan membaca kitab-kitab serta catatan-catatan historis, sehingga ia mencapai keluasan wawasan.

    Kemasyhuran Lao Zi luas tersebar hingga sampai ke Kong Hu Cu (Konfusius/Confucius). Menurut catatan Zhuangzi, Kong Hu Cu pernah berjumpa dengan Lao Zi untuk meminta pengajaran akan kesopanan. Terdapat lukisan-lukisan berdasarkan kisah ini. Berdasarkan catatan ini, diperkirakan bahwa Kong Hu Cu berumur lebih muda kurang lebih 20 tahun daripada Lao Zi. Menurut rujukan Zhuangzi, Kong Hu Cu pertama kali berjumpa dengan Lǎo Zǐ pada usia 17 tahun dan kemudian pada usia 34 tahun, dan perjumpaan ketiga kalinya di Xiangyi (相邑) antara usia 51 dan 66 tahun.

    Pada waktu keruntuhan Dinasti Zhou, Lao Zi meletakkan jabatan, sedih karena kecenderungan orang mengambil manfaat dari kebaikan yang diajarkannya, serta berusaha mencari kedamaian pribadi yang lebih besar pada usianya yang semakin lanjut, akhirnya Lao Zi meninggalkan negerinya dengan koaknya dan menunggang seekor kerbau, pergi ke arah Barat, yaitu "Yang" sekarang disebut Tibet (Lembah Hankao).

    Ketika ia tiba di Kastam Hangu (函谷关), Guan Yixi (关尹喜), seorang penjaga gerbang yang berusaha menahannya agar tidak pergi, memintanya meninggalkan filsafat pandangan Lao Zi dalam bentuk tulisan. Atas permintaan ini, Lao Zi tinggal selama tiga hari, dan ia menciptakan dua karya yang berjudul "Dao dan De" sebelum meninggalkan Chuguo. Kedua kitab tersebut digabungkan dan diperkenalkan sebagai Dao De Jing yang berisikan ± 5000 huruf China Tionghua dalam 81 bab.

    Lao Zi juga dikatakan hidup satu zaman dengan Konfusius. Akan tetapi dengan menyelidiki kitab Daode Ching, dapat disimpulkan bahwa hal tersebut tidak mungkin, karena ada beberapa gagasan yang tidak mungkin dikenal umum pada masa Konfusius. Kebanyakan ahli masa kini menyatakan Lao Zi hidup ± 2 abad setelah Konfusius.

    Ajaran Taoisme

    Dao

    Inti pengajaran Taoisme adalah "Dao" (道) yang berarti tidak berbentuk, tidak terlihat, tapi merupakan proses kejadian dari semua benda hidup dan segala benda-benda yang ada di alam semesta. Dao yang berwujud dalam bentuk benda hidup dan kebendaan lainnya adalah De (德). Gabungan Dao dengan De dikenal sebagai Taoisme yang merupakan landasan kealamiahan. Taoisme bersifat tenang, tidak berbalah, bersifat lembut seperti air, dan bersifat abadi. Keabadian manusia terwujud disaat seseorang mencapai kesadaran Dao, dan orang tersebut akan menjadi dewa. Penganut-penganut Taoisme mempraktekkan Dao untuk mencapai kesadaran Dao, dan menjadi seorang dewa.

    Taoisme juga memperkenalkan teori Yinyang (阴阳), dalam Daode Jing Bab 42:
    “道生一,一生二,二生三,三生万物。万物负阴而抱阳,冲气以为和"

    Berarti : Dao melahirkan sesuatu, yang dilahirkan itu melahirkan Yin dan Yang, YinYang saling melengkapi untuk menghasilkan tenaga atau kekuatan. Kekuatan tersebut bersumber dari jutaan benda di dunia. Setiap benda di alam semesta yang berupa benda hidup ataupun benda mati mengandung YinYang yang saling melengkapi untuk mencapai keseimbangan.

    Secara terminologi, Yin dan Yang diterjemahkan sebagai negatif dan positif. Setiap benda bersifat dualisme yang terdiri dari unsur positif dan unsur negatif. Benda yang tidak memiliki unsur negatif dan positif, itu bermakna kosong dan hampa. Seperti halnya magnet, magnet mempunyai unsur positif dan negatif, kedua-duanya bersifat saling melengkapi. Magnet tanpa unsur positif, maka tidak terwujudnya unsur negatif. Itu bermakna bahwa magnet tidak akan terwujud jika tidak memiliki kedua unsur tersebut.

    Kemudian Taoisme memiliki penekanan kuat terhadap keselarasan manusia dengan Dao dan alam semesta. Dao dipandang mengatasi segala hal, baik manusia maupun alam, dan sekaligus juga tersebar di dalam alam ini. Dalam Taoisme dikatakan bahwa manusia harus hidup menurut tata cara alam (Dao), memahami hakikatnya, dan hidup selaras dengannya.

    Dao sebenarnya tidak dapat diberi nama, dan ia juga tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Dao yang sesungguhnya hanya dapat dipahami dengan melalui kesadaran rohani manusia. Akan tetapi, untuk dapat memudahkan orang mengerti akan Dao ini, maka Dao harus dijelaskan dengan kata-kata. Dao secara harafiah dapat dikatakan sebagai "jalan setapak" atau "jalan". Untuk dapat lebih memahami "jalan" ini, maka ada tiga makna yang dapat dipelajari :

    1. Tao adalah Jalan dari Kenyataan Terakhir. Dao tidak dapat ditangkap, karena melampaui jangkauan panca indera. Dao melampaui segala pikiran dan khayalan. Oleh sebab itu, kata-kata tidak akan dapat menjelaskan Dao yang sesungguhnya. Dao adalah yang maha besar dan merupakan azas totalitas segala benda dan kehidupan. Dao adalah substansi yang mewujudkan segala benda, termasuk makhluk hidup, juga merupakan sumber asal dari setiap awal dan setiap akhir. Makna Dao yang pertama dan terdasar ini dapat diketahui, hanya melalui kesadaran mistik yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata.

    2. Tao adalah Jalan Alam Semesta. Dao memiliki sifat transenden tetapi juga imanen. Dao menjadi penggerak dari alam semesta ini, yaitu sebagai kaidah, irama, dan kekuatan pendorong seluruh alam, dan juga sebagai asas penata yang berada di belakang semua yang ada. Dao adalah roh yang mendiami seluruh alam, sehingga ia menjadi “benda” dan bersifat imanen.

    3. Tao adalah Jalan Manusia Menata Hidupnya Dao juga memberikan petunjuk kepada manusia mengenai kehidupan yang seharusnya dijalani oleh manusia supaya selaras dengan cara bekerja alam semesta ini. Hal ini berkaitan dengan ajaran-ajaran dan etika Taoisme lainnya.

    Lambang Yin Yang

    Lambang Yin Yang yang paling populer adalah lambang Xiantian Taiji (先天太極圖), atau Yinying Yu (阴阳魚), diperkenalkan oleh Lai Zhide (來知德; tahun 1525~1604). Sejarah pengkajian dan perkembangan lambang YinYang dimulai pada masa Dinasti Song hingga abad ke-15. Lambang Taoisme yang lainnya adalah Chentuan (陳摶) dan Chou Dunyi (周敦頤), popularitas kedua lambang ini kedudukannya setelah popularitas lambang Xiantian Taiji . Lambang asli dari Taoisme adalah lambang Wuji(無極圖) oleh Chentuan pada awal Dinasti Song, kemudiannya dimajukan oleh Chou Dunyi yang memperkenalkan lambang Taiji (太極圖).

    Pandangan tentang Wu Wei

    Wu-wei dapat secara harafiah diterjemahkan dengan ‘tidak mempunyai kegiatan’ atau ‘tidak berbuat’. Istilah ini sesungguhnya tidak berarti sama sekali tidak ada kegiatan, atau sama sekali tidak berbuat apapun, melainkan berarti berbuat tanpa dibuat-buat dan tidak semau-maunya. Karena wu-wei adalah sifat dasar kehidupan yang selaras dengan alam semesta. Bersikap dibuat-buat dan semau-maunya berlawanan dengan sikap kodrati atau sikap yang wajar. Menurut teori Wu-wei, seseorang hendaknya membatasi kegiatan-kegiatannya pada apa yang diperlukan dan apa yang kodrati atau wajar. Seperti dalam mencapai tujuan tertentu, jangan sampai berbuat berlebihan atau melakukan upaya semau-maunya. Dalam melakukan perbuatan ini, hendaknya orang mengambil kesederhanaan sebagai prinsip hidup yang membimbingnya, sebab umat manusia mempunyai terlampau banyak keinginan dan terlalu banyak pengetahuan. Mereka mencari kebahagiaan dengan cara memenuhi keinginan mereka. Akan tetapi, ketika mereka berusaha memenuhi terlampau banyak keinginan, mereka memperoleh hasil yang sebaliknya.

    Wu-wei adalah hidup yang dijalani tanpa ketegangan. Wu-wei merupakan perwujudan yang murni dari kelemah-lembutan, kesederhanaan, dan kebebasan; suatu kemampuan yang efektif, yang murni di mana tidak ada gerak yang dihambur-hambur sekedar untuk dipamerkan ke luar. Jika Wu-wei dilihat dari luar, terlihatlah ia tanpa daya, karena tidak pernah memaksa dan tidak pernah terlihat tegang. Rahasianya terletak pada cara mencari ruang kosong dalam hidup dan alam, dan bergerak melaluinya. Chuang Tzu menjelaskan hal ini dengan ceritanya tentang seorang pejagal yang pisaunya tidak pernah tumpul selama dua puluh tahun. Sewaktu didesak untuk menjelaskan rahasianya, pejagal itu menjawab, “Dari antara tulang-tulang pada setiap persendian selalu ada suatu ruang. Jika tidak demikian, tentu tidak akan ada gerakan. Dengan mencari ruang ini dan meingisinya di situ, maka pisau saya dapat melalui tulang-tulang itu tanpa menyentuhnya.”

    Gejala alam yang paling mirip dengan Tao dalam pandangan para penganut Taoisme adalah air. Mereka kagum dengan cara air yang dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya dan mencari tempat-tempat yang terletak paling rendah. Air juga mempunyai kekuatan yang mampu meluluhkan batu karang dan menghanyutkan bukit-bukit. Sifat luwes tak berhingga namun kokoh tanpa bandingan. Itulah kebajikan air dan demikian juga kebajikan dari Wu-wei. Ciri yang terakhir adalah kejernihannya di saat ia tenang. Namun, kejernihan hanya dapat tertangkap oleh mata batin jika kehidupan manusia itu mencapai ketenangan yang diam dari suatu telaga yang dalam dan hening.

    Pandangan tentang Manusia

    Menurut pandangan Taoisme, hidup manusia sudah digariskan oleh ‘langit’. Manusia sudah memiliki jalannya masing-masing. Yang harus dilakukan manusia hanya meneliti jalan itu dan mengikuti jejak itu tanpa coba memaksakan pandangannya yang sempit, serta tanpa kehendak ingin menyelewangkan diri dari yang alamiah demi keuntungan pribadi. Sikap semacam itulah yang disebut dengan Wu Wei, yang artinya tidak mencampuri. Wu-wei dapat juga diartikan ‘tidak berkeinginan’. Manusia dalam pandangan Taoisme, harus menghilangkan keinginannya, dan mengikuti jalannya proses alam tanpa mencampuri proses itu.

    Menurut Taoisme, apabila manusia menjadi sombong dan melakukan hal di luar kemampuannya, maka suatu saat dia akan mendapat celaan yang dapat membuatnya berduka atau menderita. Karena itu, seorang bijaksana yang mengenal Dao dan hukum alam akan memilih mengundurkan diri dan menolak segala penghargaan yang diberikan padanya. Ia memilih untuk tidak menonjolkan dirinya. Meskipun demikian, Taoisme tidak mengajarkan bahwa seseorang harus menyingkirkan seluruh harta benda yang dimiliki untuk mencapai ketentraman batin. Hal yang perlu dibuang adalah rasa kemelekatan terhadap harta tersebut. Apabila harta dibuang namun masih ada kemelekatan terhadap harta tersebut, maka sia-sia saja. Karena itu buanglah kemelekatan terhadap harta dari diri manusia, dan harta benda harus digunakan untuk kepentingan sosial. Dengan demikian manusia tidak akan merasakan penderitaan akibat kehilangan harta. Seperti tertulis dalam Daode Ching Bab 2 ayat 11b: “…Oleh karena tidak mempunyai apa-apa, maka dia tidak pernah kehilangan apa-apa.”

    Manusia yang mengikuti Dao tidak mencampuri hidup orang lain, dalam arti ia tidak memaksakan orang lain membutuhkan, ia menolong mereka menjadi bebas dengan mengikuti Dao. Manusia yang baik adalah yang mampu mengikuti jalannya alam semesta sesuai dengan Dao.

    Jika manusia telah berhasil mengikuti jalan Dao, maka ia tidak perlu takut akan kematian. Kematian adalah sebuah proses alam dan manusia tidak dapat melawan alam, oleh karena itu manusia tidak perlu taku atau cemas terhadap kematian. Kematian hanya mengembalikan manusia kepada Dao.

    Etika Taoisme

    Dalam menjalani kehidupan yang ada, manusia mengarah pada kehidupan yang alamiah tanpa adanya proses ikut campur. Kehidupan yang alami inilah yang menjadi suatu kebajikan dasar yang memicu munculnya tiga buah kebajikan lain yang menuntun manusia dalam kehidupannya, yaitu lemah lembut, rendah hati, dan menyangkal diri. Kelemah-lembutan merupakan teman dari kehidupan, sebaliknya, kekerasan dan kekakuan adalah teman dari kematian. Rendah hati adalah sikap mampu membatasi diri dengan berbuat seperlunya saja. Di dalam kitab Daode Ching dikatakan, “Tidak ada kutuk yang lebih besar daripada merasa kurang puas. Tidak ada dosa yang lebih besar daripada selalu ingin memiliki.” Kemudian menyangkal diri adalah sikap menganggap diri dan hidup manusia hanyalah sebagai pinjaman dari alam semesta kepada manusia. Oleh karena itu, manusia yang bijaksana dan menginginkan hidup tenang dan tenteram akan mempercayakan seluruh hidupnya kepada Dao atau alam semesta.

    Perkembangan ajaran yang berdasarkan paham Taoisme

    Bidang-bidang yang berkembang berdasarkan paham Taoisme, antara lain: Taiji, Qigong, bidang kesehatan, Kimia, musik, dsb. Salah satu perkumpulan Taoisme di Cina memiliki kumpulan kitab-kitab hasil kajian Taoisme. Kitab-kitab tersebut berisikan rangkuman tentang ajaran asli Taoisme, peraturan Taoisme, Qigong, kajian-kajian tentang kesehatan, Kimia, musik dsb.

    Laozi (老子)
    Nama Tionghoa: 老子
    Pinyin: Lǎo Zǐ, Laozi
    Wade-Giles: Lao Tzu,
    Lao Tse, Laotse,
    Ejaan lain:
    Lao Tze, Laotze,
    Laozi
    Nama asli: 李耳, Lǐ Ěr
    Nama sopan: 伯陽, Bó Yáng
    Nama almarhum: 聃, Dān

    Minggu, 03 Februari 2013

    MENYIBAK MISTERI CORETAN TANGAN PADA SELEMBAR KERTAS

    Coretan tangan pada selembar kertas saat Anda sedang melamun (doodling), atau sedang menunggu orang lain, bisa menceritakan apa yang sedang Anda rasakan. Gundahkah, senangkah, atau sedang merasakan takut.

    Menurut Andrea McNichol, penulis "Handwriting Analysis : Putting it Work for You", "Doodling itu mirip DNA otak. Hal itu tidak akan berbohong mengenai diri Anda dan apa yang sedang dirasakan."

    Berikut adalah arti dari misteri coretan tangan pada selembar kertas yang paling umum :

    1. Hati

    Gambar hati adalah salah satu gambar yang paling umum dan sudah jelas apa yang diinginkan oleh orang yang menggambar ini. "Orang ini sudah pasti menginginkan romantisme," jelas McNichol.

    2. Panah

    Jika Anda menggambar tanda panah, maka bisa dibilang, Anda sedang merasa penuh ambisi, ujar McNichol. Anda sedang memikirkan sesuatu yang menjadi tujuan utama Anda.

    3. Kubus

    Ternyata, gambar kubus adalah gambar doodle nomor satu di seluruh dunia. Gambar kubus adalah yang paling sering ditemukan di seluruh dunia. "Kubus berarti Anda sedang mempertimbangkan segala aspek dari suatu hal," jelas McNichol.

    Jika Anda menggambar sebuah kotak, Anda hanya memandang suatu situasi dari satu sisi. Kubus juga merepresentasikan sebuah perasaan yang konstruktif.

    4. Mata

    Men-doodle mata mengingatkan, bahwa konteksnya lumayan penting. Jika Anda melihat seseorang menggambar mata, bisa jadi ini merupakan sebuah peringatan.

    "Orang ini sedang merasa ia harus memiliki mata di setiap sisi kepalanya. Orang ini sedang merasa curiga akan motif orang lain dan berpikir, bahwa orang lain sedang menghakiminya," ujar McNichol.

    Namun, bila gambarnya adalah mata cantik dan lentik wanita, bisa jadi ia sedang memikirkan kecantikan. Namun, jika seorang anak yang menggambar mata, bisa jadi ia hanya sedang menggambar apa yang sering ia lihat di komik.

    Mata adalah salah satu bagian yang mudah digambar dan anak-anak seringkali ingin mencoba kebisaannya menggambar.

    5. Nama

    Jika anak kecil yang sedang mengurek-urek nama, ia mungkin sedang mencoba membuat tanda tangan. Namun, jika ada seseorang yang berusia di atas 25 tahun sedang menuliskan namanya sendiri berulang-ulang, bisa jadi ia memiliki masalah dengan egonya.

    "Ini bisa berarti orang ini sedang menghadapi masalah dengan imej dirinya," ujar McNichol. Kemungkinan, orang ini sedang mengkhawatirkan dirinya, seseorang yang sedang kebingungan mencari tahu siapa dirinya.

    Jika seseorang menuliskan nama orang lain berulang-ulang, bisa jadi orang tersebut sedang terobsesi dengan orang yang ia tuliskan.

    6. Rumah

    Orang yang sedang menggambar rumah berulang-ulang, bisa jadi sedang mencari sebuah pusat emosional yang kuat. Mereka yang menggambar perangkat atau pernik rumah, seperti tirai, kusen jendela, atau jalan menuju ke rumah, menceritakan, bahwa ia sudah siap untuk memulai sebuah kehidupan baru.

    Namun, jika seseorang menggambar rumah tanpa jendela maupun pintu, berarti ia sedang merasa dalam situasi yang membuatnya terjebak dan tak ada jalan keluar.

    7. Coret-Coret

    Garis tak jelas ujungnya dan guratan sana-sini tanpa jelas bentuk mengartikan, bahwa orang yang menggambar sedang kebingungan dan tak tahu arah. Arti yang sama juga berlaku pada gambar geometri yang tak berpola dan dalam bentuk bervariasi.

    8. Orang-Orangan

    Jika ada yang menggambar orang tanpa tangan, itu bisa menandakan sesuatu yang perlu perhatian lebih, ujar McNichol. Orang yang menggambar orang-orangan yang tak memiliki tangan, berarti ia sedang merasa tak mampu melakukan apa yang ingin ia lakukan.

    Sementara, jika orang-orangannya tak memiliki kaki, berarti ia sedang tak bisa pergi ke tempat yang ia inginkan. Perhatikan pula ekspresi orang yang ada di gambar. Apakah ia sedang menangis, sedih, atau tersenyum? Tentunya, itu juga merupakan gambaran emosi orang yang membuatnya.

    Hal ini hampir mirip dengan mimpi dan kedutan. Hanya saja, mimpi dan kedutan dialami tanpa sadar, kalau coretan ini antara sadar dan tak sadar. Tetap, seperti biasanya, jangan kelewat mempercayainya.

    Jumat, 01 Februari 2013

    Tafsir Cara Membaca Kepribadian Lewat Tulisan (Grafologi)

    Setiap tulisan yang dibuat oleh seseorang, mencerminkan kepribadian orang tersebut. Teknik ini dinamakan, Grafologi. Dan tentunya, butuh belajar untuk mengerti. Bagaimanakah cara membacanya? Mungkin teman-teman ingin tahu kepribadian orang dari gaya menulisnya?

    Grafologi adalah ilmu yang mempelajari karakter seseorang dengan cara menganalisa tulisan tangannya. Buku pertama tentang grafologi ditulis oleh Camillo Baldi, seorang dokter asal Itali pada tahun 1622. Tahun 1872, Jean Michon menerbitkan bukunya yang menjadi buku pokok grafologi pada saat itu. Tak lama kemudian, universitas-universitas di Eropa mulai memberi gelar Ph.D. atau Master di bidang ini.

    Ada dua metode untuk menilai karakter dan kepribadian lewat ilmu ini, yaitu : teknik Jerman dan teknik Perancis. Metode Jerman, dengan cara melihat secara keseluruhan tulisan seseorang. Sedangkan pada teknik Perancis, cenderung menganalisa per huruf lalu kemudian digabungkan. Seorang pemula biasanya mempelajari teknik Perancis terlebih dahulu.

    Menurut riset, keakuratan analisa grafologi mencapai 80-90%.

    Beberapa sifat yang bisa dilihat lewat tulisan seseorang, yaitu :

    1. Arah Kemiringan Huruf

    * Ke kanan = ekspresif, emosional

    * Tegak = menahan diri, emosi sedang

    * Ke kiri = menutup diri

    * Ke segala arah dalam 1 kalimat = tidak konsisten

    * Ke segala arah dalam 1 kata = ada masalah dengan kepribadiannya

    2. Bentuk Umum Huruf-Huruf

    * Bulat atau melingkar = alami, easygoing

    * Bersudut tajam = agresif, to the point, energi kuat

    * Bujursangkar = realistis, praktek berdasar pengalaman

    * Coretan tak beraturan = artistik, tidak punya standar

    3. Huruf-Huruf Bersambung Atau Tidak

    * Bersambung seluruhnya = sosial, suka bicara dan bertemu dengan orang banyak

    * Sebagian bersambung sebagian lepas = pemalu, idealis yang agak sulit membina hubungan (terlebih hubungan spesial).

    * Lepas seluruhnya = berpikir sebelum bertindak, cerdas, seksama

    4. Spasi Antar Kata

    * Berjarak tegas = suka berbicara (mungkin orang yang selalu sibuk?)

    * Rapat/Seolah tidak berjarak = tidak sabaran, percaya diri dan cepat bertindak

    5. Jarak Vertikal Antar Baris Tulisan

    * Sangat jauh = terisolasi, menutup diri, bahkan mungkin anti sosial

    * Cukup berjarak sehingga huruf di baris atas tidak bersentuhan dengan baris di bawahnya = boros, suka bicara

    * Berjarak rapat sehingga ujung bawah huruf ‘y’, ‘g’, menyentuh ujung atas huruf ‘h’, ‘t’ = organisator yang baik

    6. Interpretasi Huruf ‘t’

    * Letak palang (-) pada kail ‘t’
    - Cenderung ke kiri = pribadi waspada, tidak mudah percaya
    - Tepat di tengah = pribadi yang kurang orisinil tapi sangat bertanggung jawab
    - Cenderung ke kanan = pribadi handal, teliti, mampu memimpin

    * Panjang kail ‘t’ menunjukkan kemampuan potensial untuk mencapai target

    * Tinggi-rendah palang (-) pada kail ‘t’
    - Rendah = setting target lebih rendah dari kemampuan sebenarnya (kurang percaya diri atau pemalas)
    - Tinggi = setting target tinggi tapi juga diimbangi oleh kemampuan
    - Di atas kail = setting target lebih tinggi dibanding kemampuan

    7. Arah Tulisan Pada Kertas

    * Naik/menanjak = energik, optimis, dan tegas

    * Tetap/lurus = perfeksionis, sulit bergaul

    * Turun = seorang yang tertekan atau lelah, kemungkinan menutup diri

    8. Tekanan Saat Menulis

    Makin kuat tekanan, makin besar intensitas emosional penulisnya

    9. Ukuran Huruf

    Makin kecil huruf yang ditulis, maka makin besar tingkat konsenterasi si penulis, begitu pula sebaliknya.

    10. Sedikit Tentang Huruf “O”

    * Adanya rahasia ditunjukkan oleh lingkaran kecil pada huruf “O”

    * Kebohongan ditunjukkan oleh lingkaran huruf “O” yang mengarah ke kanan

    Demikian ulasan soal bagaimana cara membaca kepribadian lewat tulisan tangan. Kalau ada yang salah, mohon dimaafkan, dan jika ada yang kurang, silahkan tambahkan sendiri. Semoga bermanfaat.